Alamat IP (IP Address; sering disingkat IP) adalah angka
32-bit (IPv4) atau 28-
bit (IPv6) yang menunjukkan alamat dari sebuah komputer pada
jaringan
berbasis TCP/IP
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk
sebuah
antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP.
Alamat
Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang
didesain agar diproses
oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat
roadcast
digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
Alamat Multicast, merupakan
alamat IPv4 yang didesain agar diproses
oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau
berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal
bertitik (dotted-
decimal notation), yang dibagi ke dalam empat
buah oktet berukuran 8-bit.
Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z.
Karena
setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0
hingga 255
(meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Alamat IP
yang
dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet
maskjaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
Network Identifier atau Network Address
(alamat jaringan) yang digunakan
khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host
berada.
Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus
memiliki
alamat Network identifier yang sama. Network identifier juga harus
bersifat
unik dalam sebuah internetwork. Alamat Network Identifier tidak
boleh
bernilai 0 atau 255.
Host Identifier atau Host
address (alamat host) yang digunakan khusus
untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai
Host Identifier
tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam
network
identifier di mana ia
Alamat Unicast IP versi 4
Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa
kelas,
dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel.
Sebenarnya yang
menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat
dalam oktet
pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi
untuk lebih mudah
mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan
representasi
desimal
Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala
besar. Nomor urut
bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai
0 (nol). Tujuh
bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah
network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet
terakhir) merepresentasikan
host identifier. Ini mengizinkan kelas A
memiliki hingga 126 jaringan, dan
16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127
tidak diizinkan,
karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC)
di
dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala
menengah
hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat
IP kelas B
selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk
melengkapi dua oktet
pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit
sisanya (dua oktet
terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat
memiliki 16,384
network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke
nilai biner 110.
21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan
membentuk
sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet
terakhir) akan
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP
multicast , sehingga
berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP
kelas D
selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya
digunakan sebagai alamat
yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas
mengenal
alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
"eksperimental"
atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan.
Empat
bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit
sisanya digunakan
sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi,
mengingat
sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi.
Pengemban
otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang
dibagi ke dalam
kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang
ada saat ini,
di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang
baru
sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat
yang
dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan
classless address.
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua
alamat IP
dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan
menggunakan teknik
routing) atau secara tidak langsung (dengan
menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang
dapat digunakan
di dalam internet, yaitu public address (alamat publik) dan
private address
(alamat pribadi)
Alamat Publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh
InterNIC dan
berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin
unik (artinya, tidak
ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet
tersebut telah
terhubung ke Internet
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute
dapat
diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang
menuju
alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu
lintas ke
sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi
dengan internet
Alamat Ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk
mengoneksikan
intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka
mau,
meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh
InterNIC. Jika
sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan
intranetnya
ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat
mengandung
alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau
organisasi
lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu
dan lainnya,
sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak
dapat dihubungi
oleh host lainnya.
Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global
unik
terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di
dalam sebuah
jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat
yang
unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet
yang
sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan
intranet
miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap
node di
dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan
membutuhkan sebuah
alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh
sebuah
organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi
kebanyakan
organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut
tidak harus
terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan
sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web
atau e-mail
biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang
berjalan
di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server.
Hasilnya,
kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah
sedikit
saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya
untuk proxy,
router, firewall, atau translator) yang terhubung secara langsung
ke internet
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan
akses
langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat
publik
yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah
pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan sebagian
ruangan
alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat
pribadi.
Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak
akan
digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di
dalam
ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi.
Karena di antara
ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling
melakukan
overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi
alamat publik, dan
tidak pula sebaliknya.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918
didefinisikan di
dalam tiga blok alamat berikut
10.0.0.0/8
172.16.0.0/12
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8
merupakan sebuah network
identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari
10.0.0.1 hingga
10.255.255.254. Private network 10.0.0.0/8 memiliki
24 bit host yang dapat
digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi
privat.
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan
sebagai sebuah block
dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan
alamat yang
memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier,
yang dapat
digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah
organisasi
privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan
alamat-alamat IP yang
valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan
sebagai sebuah block
dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan
alamat yang
memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang
dapat
digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam
sebuah
Subnetwork
Suatu jaringan yang kecil akan lebih baik kinerjanya daripada
jaringan yang besar
dan juga memudahkan administrasi. Oleh karena itu jaringan besar
biasanya
dibagi menjadi jaringan-jaringan kecil. Misalnya jaringan kelas B
dengan alokasi
IP 156.123.0.0 sampai 156.123.256.256 akan dibagi menjadi jaringan
156.123.0.x, 156.123.1.x, 156.123.2.x, dan seterusnya
Untuk membedakan jaringan-jaringan yang ada, digunakan alamat
jaringan
(network address). Alamat jaringan adalah IP pertama dalam alokasi.
Jadi
jaringan kelas B pada contoh di atas memiliki alamat network
156.123.0.0.
Sistem yang sama berlaku juga pada sub jaringannya, misalnya sub
jaringan
dengan alokasi 156.123.2.x mempunyai alamat network 156.123.2.0.
Alamat
terakhir pada suatu alokasi disebut IP broadcast (sub jaringan
156.123.2.x
mempunyai IP broadcast 156.123.2.255). Jadi sruktur IP address
terdiri atas
network ID dan host ID. Suatu komputer dengan IP 156.123.2.3 pada
jaringan
156.123.2.x akan mempunyai network ID 156.123.2.0 dan host ID 3.
Selain menggunakan alamat network dan broadcast address, identitas
jaringan
juga ditentukan dengan subnet ID. Berikut ini cara menetukan
subnet ID suatu
jaringan :
Bit-bit yang berhubungan dengan network ID bernilai satu pada
bit-bit subnet ID
dan bit-bit sisa di kanan bit-bit ID bernilai nol. Contohnya suatu
jaringan 16
komputer dengan alokasi IP 156.123.2.208 sampai 156.123.2.223 akan
mempunyai network ID 156.123.2.208. Alamat-alamat IP pada jaringan
tersebut
memiliki kesamaan sampai bit ke-28 dan baru berbeda pada bit
ke-29. Jadi nilai
subnet ID pada jaringan tersebut, bit 1 sampai 28 bernilai satu
dan bit 29
sampai 32 bernilai 0 sehingga nilai subnet bila didesimalkan
255.255.255.240
Dengan adanya subnet ID, susunan informasi IP yang disampaikan
oleh suatu
komputer terdiri atas 64 bit, yaitu bit network ID, 32 bit subnet
ID, dan host ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar