Rabu, 27 November 2013

Pengenalan IP address & Subneting

Alamat IP (IP Address; sering disingkat IP) adalah angka 32-bit (IPv4) atau 28-
bit (IPv6) yang menunjukkan alamat dari sebuah komputer pada jaringan
berbasis TCP/IP
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah
antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat
Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses
oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat roadcast
digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses
oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau
berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-
decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit.
Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena
setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255
(meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Alamat IP yang
dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet maskjaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
Network Identifier atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan
khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki
alamat Network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat
unik dalam sebuah internetwork. Alamat Network Identifier tidak boleh
bernilai 0 atau 255.
Host Identifier atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus
untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai Host Identifier
tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network
identifier di mana ia

Alamat Unicast IP versi 4
Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas,
dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang
menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet
pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah
mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi
desimal
Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut
bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh
bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah
network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan
host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan
16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan,
karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di
dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah
hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B
selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet
pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet
terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384
network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110.
21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk
sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast      , sehingga
berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D
selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat
yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal
alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental"
atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat
bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan
sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat
sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban
otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam
kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini,
di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru
sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang
dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP
dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan
menggunakan teknik

routing) atau secara tidak langsung (dengan
menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan
di dalam internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address
(alamat pribadi)
Alamat Publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan
berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak
ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah
terhubung ke Internet
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat
diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju
alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke
sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet
Alamat Ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan
intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau,
meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika
sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya
ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung
alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi
lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya,
sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi
oleh host lainnya.
Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik
terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah
jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang
unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang
sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet
miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di
dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah
alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah
organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan
organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus
terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan
sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail
biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan
di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya,
kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit
saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy,
router, firewall, atau translator) yang terhubung secara langsung ke internet

Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses
langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik
yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah
pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan
alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi.
Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan
digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam
ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi. Karena di antara
ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan
overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan
tidak pula sebaliknya.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di
dalam tiga blok alamat berikut

10.0.0.0/8
172.16.0.0/12
192.168.0.0/16

Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network
identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga
10.255.255.254. Private network 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat
digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block
dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang
memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat
digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi
privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang
valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254

Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block
dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang
memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat
digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah

Subnetwork
Suatu jaringan yang kecil akan lebih baik kinerjanya daripada jaringan yang besar
dan juga memudahkan administrasi. Oleh karena itu jaringan besar biasanya
dibagi menjadi jaringan-jaringan kecil. Misalnya jaringan kelas B dengan alokasi
IP 156.123.0.0 sampai 156.123.256.256 akan dibagi menjadi jaringan
156.123.0.x, 156.123.1.x, 156.123.2.x, dan seterusnya
Untuk membedakan jaringan-jaringan yang ada, digunakan alamat jaringan
(network address). Alamat jaringan adalah IP pertama dalam alokasi. Jadi
jaringan kelas B pada contoh di atas memiliki alamat network 156.123.0.0.
Sistem yang sama berlaku juga pada sub jaringannya, misalnya sub jaringan
dengan alokasi 156.123.2.x mempunyai alamat network 156.123.2.0. Alamat
terakhir pada suatu alokasi disebut IP broadcast (sub jaringan 156.123.2.x
mempunyai IP broadcast 156.123.2.255). Jadi sruktur IP address terdiri atas
network ID dan host ID. Suatu komputer dengan IP 156.123.2.3 pada jaringan
156.123.2.x akan mempunyai network ID 156.123.2.0 dan host ID 3.
Selain menggunakan alamat network dan broadcast address, identitas jaringan
juga ditentukan dengan subnet ID. Berikut ini cara menetukan subnet ID suatu
jaringan :
Bit-bit yang berhubungan dengan network ID bernilai satu pada bit-bit subnet ID
dan bit-bit sisa di kanan bit-bit ID bernilai nol. Contohnya suatu jaringan 16
komputer dengan alokasi IP 156.123.2.208 sampai 156.123.2.223 akan
mempunyai network ID 156.123.2.208. Alamat-alamat IP pada jaringan tersebut
memiliki kesamaan sampai bit ke-28 dan baru berbeda pada bit ke-29. Jadi nilai
subnet ID pada jaringan tersebut, bit 1 sampai 28 bernilai satu dan bit 29
sampai 32 bernilai 0 sehingga nilai subnet bila didesimalkan 255.255.255.240
Dengan adanya subnet ID, susunan informasi IP yang disampaikan oleh suatu
komputer terdiri atas 64 bit, yaitu bit network ID, 32 bit subnet ID, dan host ID
Title: Pengenalan IP address & Subneting; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar: